Sorotkeadilan.id – Jakarta, 13 Desember 2023, Dari semalam saya mendaptkan informasi tentang debat capres yang saling menyerang dan tidak mendidik, demikian info saya terima, karena pada saat yang sama saya masih konsolidasi di. Dapil dengan pertemuan konsituen, rasa penasaran saya coba melihat di link youtube kpu tentang debat capres terjadi di acara tersebut,dan sepanjang malam sampi pagi di group sosmed sepanjang ramai membahas acara debat capres semalam, bahkan ada yang melanjutkan debat itu dengan adu debat yang lebih seru dan panas lagi di sosmed. Saling membully, mengejek dan menjatuhkan antar para pendukung kandidat capres. Kata-kata kasar pun berhamburan, yang kesemuanya itu sudah jauh melenceng dan keluar dari substansi perdebatan capres yang semestinya.

Melihat itu saya cuma bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum miris, duh…ternyata karakter para pendukungnya masih tetap sama dari pilpres ke pilpres. Tidak berubah sama sekali, betapa masih tetap belum bijak dan tidak bisa legowo menerima kelebihan dan kekurangan para capres, merasa capres-nya saja yang paling benar dan hebat. Padahal sesungguhnya itu hanya debat isi kepala (ide/gagasan) para capres, yang ingin ditunjukkan kepada masyarakat Indonesia. Bagaimana visi dan misi para capres sebelum nanti mereka dipilih untuk memimpin Indonesia?

Tapi begitulah…karakteristik masyarakat Indonesia ini, kalau suka disanjung-sanjung (puji) setinggi langit tanpa melihat benar dan salahnya lagi. Namun bila tidak disuka, maka akan dihujat dan dikuliti habis-habisan sampai ke akar-akarnya. Mereka lupa bahwa siapa pun nanti yang terpilih dan jadi presiden, pasti akan mengajak capres lainnya untuk terlibat dalam pemerintahannya. Bahwa diluar mereka kelihatan seperti berseteru dan bersaing ketat, padahal hakikatnya mereka “bersatu-padu” dan saling berangkulan satu sama lain.

Marilah kita belajar dari pengalaman kontestasi pilpres sebelumnya (2019), dimana persaingan antara Jokowi dan Prabowo begitu alot dan tajam. Namun ketika Jokowi terpilih dan jadi presiden, Prabowo dan Sandiaga Uno juga diajak Jokowi masuk dalam kabinetnya. Oleh karenanya jangan menolak lupa, jangan pernah melupakan sejarah. Mendukung dan mengidolakan boleh-boleh saja, tapi jangan “fanatik buta” yang dapat mematikan logika.

Jadi pendukung jangan bodoh dan picik-picik amat, jangan hanya karena berbeda pilihan kita jadi bertikai dan terpecah-belah. Kita saling bermusuhan satu sama lain, dimana faktanya adalah fenomena “cebong – kampret” sampai hari ini masih terjadi dan kita rasakan aura permusuhannya. Dan sekarang ditambah lagi dengan istilah “kadrun” alias kadal gurun, yang disematkan kepada para pendukung salah satu capres.

Luar biasa memang tingkah-polah masyarakat Indonesia ini, selalu ada-ada saja “kreativitas” mereka dari waktu ke waktu. Namun apakah hal ini akan terus berlanjut dan kita kembali mengulang kejadian pada Pilpres 2019 lalu, apakah pertikaian dan permusuhan ini akan terus kita pelihara dan kita wariskan kepada generasi berikutnya hanya karena sebuah perbedaan dan pilihan politik yang tidak bijak dan cerdas dari kita para pendukung capres? Apakah kita masih terus ingin berpecah-belah dan saling melemahkan?

Sudahlah…cukup sampai disitu saja, jangan lagi mengulang sejarah dan cacatan pahit dari dunia perpolitikan kita, mari jadi pendukung dan pemilih yang bijak dan cerdas. Ingatlah…berbeda pendapat dan pilihan politik itu wajar dalam alam demokrasi, sebab dengan perbedaan-perbedaan itulah justru akan memperkaya cara berpikir dan bersikap kita. Yang akan menjadi dinamika dan romantika, yang dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang cintai dan banggakan.

Akhirul kalam, mari kita sukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024. Silahkan tentukan dan pilih jagoan-jagoan kita, baik capres maupun caleg kita di TPS. Siapa pun yang terpilih nanti, itulah yang terbaik. Doakan semoga kita mendapatkan presiden dan para wakil rakyat yang amanah dalam mengemban tugasnya, semoga Indonesia semakin maju dan berjaya. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, salam damai untuk Indonesia-ku…🙏💪🇮🇩

SUPADI KUSNADI.SH
Caleg DPR RI Partai HANURA
Nomor Urut 9
Daerah Pemilihan Jawa Barat 8.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *