Sorotkeadilan.id – Jakarta, Partai Berkarya resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada tahun 2025. Acara ini diselenggarakan di Hotel Golden Boutique Kemayoran. Pada 30 – 31 Oktober 2025, sebagai momentum kebangkitan partai setelah melewati dinamika politik dan hukum sejak mengikuti Pemilu 2019. Kamis (30/10/2025).
Dalam sambutannya, Muchdi Purwoprajono selaku Ketua Umum Partai Berkarya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya Munas yang akan berlangsung hingga esok hari. Ia menegaskan bahwa Munas ini menjadi titik penting perjalanan Partai Berkarya setelah proses hukum yang sempat menghambat keikutsertaan partai dalam Pemilu 2024.
“Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih diberikan kesehatan untuk melaksanakan Munas Partai Berkarya tahun 2025 ini. Momentum ini menjadi awal bagi kita untuk kembali bangkit dan menata arah perjuangan partai,” ujar Ketum Berkarya.
Partai Berkarya merupakan hasil penggabungan Partai Nasional Republik dan Partai Beringin Karya pada 11 Maret 2018. Setelah ikut Pemilu 2019 dan memperoleh ratusan kursi legislatif daerah, partai menghadapi berbagai persoalan internal serta sengketa kepengurusan yang berujung pada gugatan hukum hingga 2024.
Keputusan final yang menetapkan legalitas kepengurusan baru diterbitkan pada akhir Juli 2024, sehingga partai kembali aktif mempersiapkan konsolidasi, termasuk pelaksanaan Munas pertama ini.
Dalam pidatonya, Ketua Umum partai Berkarya menekankan bahwa politik adalah sarana pengabdian kepada rakyat, bukan sekadar perebutan kekuasaan.
“Politik adalah bentuk pengabdian kepada rakyat. Sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi manusia lain,” tegasnya, mengutip nilai-nilai keagamaan dan semangat pengabdian Presiden Prabowo Subianto yang disebutnya sebagai inspirasi dalam membangun bangsa.
Ia menekankan bahwa Partai Berkarya akan fokus pada program-program kerakyatan yang bertujuan mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembicara juga menyinggung kondisi sosial ekonomi di Jepang sebagai refleksi pentingnya keberpihakan terhadap kesejahteraan rakyat. Ia menyebut fenomena turunnya angka kelahiran, meningkatnya populasi lansia, dan tingginya kebutuhan tenaga perawat sebagai pelajaran bagi Indonesia agar tidak mengalami hal serupa.
“Kita harus berperan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat agar kondisi seperti di beberapa negara maju tidak terjadi di Indonesia,” katanya.
Munas ini juga dihadiri oleh sejumlah pengurus baru partai di berbagai tingkatan. Pimpinan partai mengajak seluruh kader memperkuat komitmen perjuangan politik secara bersih dan berintegritas.
“Niat kita adalah menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Berpolitik bukan untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
Munas Partai Berkarya 2025 diharapkan menjadi landasan baru bagi penguatan organisasi partai menuju kontestasi politik mendatang.(Diana)
