Sorotkeadilan.id – Sulawesi Selatan, Kegiatan rutin mahasiswa farmasi adalah praktikum secara multimaterial terutama analisis kadar bahan kimia obat yang mana harus sesuai dosis yang diberikan untuk aplikasi penggunaan obat pada pasien. Berdasarkan kurikulum Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar, mata kuliah praktikum yang paling relevan dengan Analisis Farmasi Secara Kuantitatif pada Program Studi DIV Semester III adalah Praktikum Kimia Analisis Farmasi Praktikum ini berfokus pada penerapan teknik-teknik kimia analitik dasar secara kuantitatif yang digunakan untuk menetapkan kadar suatu zat aktif, bahan baku obat, atau komponen kimia dalam sediaan farmasi.
Berikut adalah perkiraan materi utama yang akan dipraktikkan dalam Praktikum Kimia Analisis Farmasi . Materi Inti Praktikum Kimia Analisis Farmasi. Analisis Volumetri (Titrasi),
Bagian utama dari analisis kuantitatif klasik, di mana kadar zat ditentukan melalui volume titran yang digunakan. Titrasi Asam-Basa. Penetapan kadar zat bersifat asam atau basa, baik dalam bahan baku maupun sediaan. Contohnya Standarisasi larutan baku NaOH atau HCl, penetapan kadar tablet Antasida atau Aspirin.
Titrasi Oksidasi-Reduksi (Redoks), Penetapan kadar zat yang dapat mengalami reaksi oksidasi atau reduksi. Contohnya Analisis menggunakan Permanganometri (dengan KMnO₄) atau Iodometri (titrasi tidak langsung dengan I₂)
Titrasi Kompleksometri.
Penetapan kadar ion logam dengan menggunakan zat pengompleks, biasanya EDTA (Etilena Diamin Tetra Asetat). Contohnya penetapan kadar Kalsium atau Magnesium dalam sediaan suplemen atau air. Titrasi Argentometri. Penetapan kadar zat yang melibatkan reaksi pengendapan, umumnya untuk ion Halida (Cl⁻, Br⁻, I⁻) menggunakan larutan baku perak nitrat (AgNO₃).
Analisis Gravimetri (Penimbangan). Metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada penimbangan berat suatu zat atau komponen hasil pemisahan.

Penentuan Kadar Air . Penetapan kadar air pada bahan baku atau sediaan farmasi (misalnya melalui metode pengeringan oven) yang penting untuk stabilitas.
Penetapan Kadar Zat dengan Pengendapan. Mengendapkan komponen tertentu dari sampel untuk kemudian ditimbang beratnya (misalnya penentuan kadar logam tertentu).
Pengenalan Analisis Instrumental Dasar. Pengenalan awal terhadap beberapa alat analisis modern yang sering digunakan untuk penetapan kadar.
Spektrofotometri UV-Vis. Penetapan kadar zat yang dapat menyerap sinar pada daerah Ultraviolet (UV) atau Cahaya Tampak (Vis). Contohnya pembuatan kurva baku dan penetapan kadar Parasetamol dalam larutan.
Tujuan Praktikum ini adalah agar mahasiswa DIV Farmasi menguasai prinsip, teknik, dan prosedur perhitungan dalam penetapan kadar obat dan bahan kimia farmasi sesuai dengan standar baku seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia (FI). Diharapkan finalisasi akhir kegiatan laboratorium ini meningkatkan kualitas ukom sebagai kunci keberhasilan personalisasi mahasiswa DIV Farmasi sebagai teknisi dalam vokasi Farmasi.
Ditulis oleh : apt. Rusdiaman, S.Si.,M.Si.
Dosen Farmasi Poltrekkes Kemenkes Makassar
