Sorotkeadilan.id – Sulawesi Selatan, Menyambut Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2025, komunitas masyarakat Sulawesi Selatan memiliki rencana besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengembangan industri kelapa sawit. Pemerintah daerah bersama sejumlah pemangku kepentingan menggagas transformasi petani swadaya agar mampu menjadi produsen kelapa sawit kelas dunia.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaeman, ST, menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk mengembangkan perkebunan dan industri kelapa sawit secara luas. Potensi ini diyakini dapat menjadi motor penggerak utama dalam meningkatkan perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Proposal terkait bahkan telah mendapat dukungan dari Menteri Pertanian, Dr. Andi Amran Sulaeman, MSi.
Berdasarkan data, Sulawesi Selatan memiliki salah satu potensi lahan perkebunan kelapa sawit terbesar di kawasan timur Indonesia. Produksi Crude Palm Oil (CPO) dari wilayah ini berpotensi meningkat tajam jika pengelolaan dilakukan secara modern dan berkelanjutan. Melalui pengembangan industri hilir sawit seperti minyak goreng, sabun, hingga biofuel, nilai tambah ekonomi diharapkan semakin besar.
Salah satu gagasan strategis yang tengah digagas adalah Inisiatif Regional Sulawesi Palm Oil Belt, yang bertujuan mengembangkan budidaya dan industri kelapa sawit di seluruh Pulau Sulawesi. Program ini diyakini akan menjadi penggerak ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
Meski begitu, ekspansi kelapa sawit juga menghadirkan tantangan. Sejumlah pihak menyoroti aspek legalitas dan perizinan, dampak lingkungan seperti deforestasi dan alih fungsi lahan, serta dampak sosial terhadap masyarakat lokal. Oleh karena itu, perlu diterapkan tata kelola yang baik agar manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh petani rakyat, bukan hanya oleh korporasi besar.
Secara ekonomi, pengembangan sawit di Sulawesi Selatan berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap PDRB daerah, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan pendapatan petani. Bahkan, peningkatan pendapatan di sentra sawit diprediksi akan lebih tinggi dari upah minimum regional, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan.
Selain itu, keberadaan industri sawit diharapkan mampu mendorong pembangunan infrastruktur di kawasan perkebunan, seperti jalan, fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan. Dengan tata kelola yang transparan dan berkelanjutan, pengembangan kelapa sawit diyakini menjadi sektor strategis yang dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Penulis : Rusdiaman
