Sorotkeadilan.id – Sulawesi Selatan, Kegiatan Pengadatan Calon Pandega Racana Wahidin Sudirohusodo Husodo_Sulianti Saroso gugus depan kota Makassar 08.087- 08.88 resmi digelar pada Jumat, 14 November 2025 bertempat di depan kampus jurusan Keperawatan . Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam proses pembinaan Pandega, yang tidak hanya menanamkan nilai-nilai kepramukaan, tetapi juga menghidupkan serta menghormati adat istiadat yang menjadi jati diri masyarakat setempat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara pembukaan yang berlangsung dalam suasana tertib dan khidmat. Sebagai penanda dimulainya seluruh prosesi pengadatan, pemangku adat naik ke area upacara dan melakukan penancapan pusaka adat sebagai simbol restu, legitimasi, serta perlindungan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penancapan pusaka adat tersebut mengandung makna mendalam: sebuah penguat bagi para Calon Pandega untuk mengikuti seluruh rangkaian pengadatan dengan hati yang bersih, tekad yang kuat, dan penuh rasa hormat terhadap nilai budaya serta adat leluhur. Para calon Pandega yang berdiri dalam formasi resmi menyimak prosesi tersebut dengan sikap penghormatan yang tinggi.
Dalam amanatnya, Pembina Racana menyampaikan bahwa kegiatan pengadatan bertujuan membentuk karakter Pandega yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga memiliki identitas budaya yang kuat serta menjunjung nilai-nilai moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan pembukaan turut ditandai dengan pembacaan Sandi Racana dan penegasan kembali makna pengadatan sebagai proses pendewasaan calon Pandega. Prosesi penancapan pusaka adat menjadi pengingat bahwa setiap tindakan harus berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal yang dijunjung tinggi.
Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan beragam rangkaian pengadatan yang telah ditetapkan Racana. Para calon Pandega mengikuti materi pembinaan, diskusi nilai, ujian karakter, serta penguatan spiritual dan sosial yang merupakan perpaduan antara norma kepramukaan dan adat setempat.
Dokumentasi kegiatan—khususnya pada momen penancapan pusaka adat oleh pemangku adat—menunjukkan kekhidmatan dan kedisiplinan yang menjadi ciri khas kegiatan ini. Prosesi tersebut sekaligus menjadi tanda kesiapan dan komitmen para Calon Pandega untuk menjalani seluruh tahapan dengan penuh kesungguhan.
Kegiatan pengadatan ditutup dengan doa bersama, sebagai ungkapan syukur sekaligus harapan agar seluruh proses yang telah dijalani membawa keberkahan bagi para peserta.
Dengan terlaksananya kegiatan pengadatan ini, diharapkan para Calon Pandega mampu mengemban peran sebagai teladan di lingkungan Racana maupun masyarakat, serta terus menjunjung tinggi nilai Trisatya, Dasa Darma, dan
adat istiadat yang menjadi identitas budaya.
Ditulis oleh Supi Anggota Pramuka dr Wahidin Sudirohusodo-Sulianti Saroso gudep 080887-080888 Poltekkes Kemenkes Makassar.
