Sorotkeadilan.id – Yogyakarta, Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Dua mahasiswa UGM, Dzaki Muhammad Ihsan dan Magnis Mahitala Geharnoto, berhasil meraih Juara 1 (1st Place Scientific Essay) dalam ajang International Health Science Research Competition (INHESCOM) 2025 yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) dan SCORE CIMSA.

Kompetisi bergengsi ini diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Fakultas Kedokteran perguruan tinggi di Indonesia, dengan fokus pada inovasi dan riset kesehatan berstandar internasional. Final dan pengumuman pemenang dilaksanakan di Yogyakarta, 14 Desember 2025.

Dalam kompetisi tersebut, Ihsan dan Magnis mengangkat karya ilmiah berjudul “SANTAP: An Adaptive Nutrition & Food-Access System for Managing Malnutrition in Central Jakarta”, sebuah gagasan inovatif yang mengintegrasikan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk mengatasi persoalan malnutrisi perkotaan, khususnya di wilayah padat penduduk.

Karya ini dinilai unggul karena tidak hanya kuat secara konseptual dan metodologis, tetapi juga menawarkan solusi aplikatif berbasis teknologi yang relevan dengan tantangan kesehatan masyarakat Indonesia saat ini. Subtema lomba tahun ini sendiri menitikberatkan pada Optimalisasi Peran Teknologi dan AI dalam Mengatasi Hambatan Nutrisi, yang dijawab secara komprehensif oleh tim FK UGM.

Ketua panitia INHESCOM 2025 menyampaikan bahwa karya SANTAP menunjukkan pendekatan lintas disiplin, memadukan ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, dan teknologi digital secara matang dan berorientasi dampak nyata.

Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi Fakultas Kedokteran UGM sebagai salah satu pusat unggulan pendidikan dan riset kesehatan di Indonesia, sekaligus membuktikan kapasitas mahasiswa UGM untuk bersaing dan unggul di tingkat nasional maupun internasional.

Prestasi Ihsan dan Magnis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan riset yang berbasis ilmu, empati sosial, dan inovasi teknologi, demi menjawab persoalan kesehatan bangsa.(Diana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *