Sorot Keadilan – Jakarta, Sebanyak 100 pelajar SMA/SMK sederajat dari wilayah rawan tawuran mengikuti kegiatan Dialog Interaktif Pencegahan Tawuran yang digelar Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Utara di Ruang Fatahillah, Kantor Walikota Jakarta Utara, Kamis (18/9).
Acara ini dibuka oleh Kasuban Kesbangpol Jakarta Utara, Andi Ahmad Kohar. Dalam sambutannya, ia mengingatkan bahwa tawuran pelajar masih menjadi masalah serius di Jakarta Utara dan perlu dicegah bersama-sama.
“Tawuran sering muncul karena lemahnya kontrol sosial, krisis identitas remaja, dan provokasi media sosial. Akibatnya, banyak pelajar yang terlibat mengalami luka bahkan berurusan dengan hukum,” ungkap Andi.
Ia memberikan apresiasi kepada para pelajar yang hadir karena telah memilih jalur positif dengan mematuhi aturan dan menjauhi tawuran. “Adik-adik semua adalah generasi penerus. Gunakan waktu untuk belajar, berprestasi, dan berkegiatan positif, bukan untuk tawuran,” pesannya.
Selain itu, Andi juga mengingatkan pentingnya bijak menggunakan media sosial dengan prinsip 3S: screen time (membatasi waktu penggunaan), screen zone (menentukan tempat penggunaan bersama orang tua), dan screen break (mengambil jeda secara rutin).
Dialog ini menghadirkan narasumber berkompeten, yaitu AKBP Timur Prasetyo (Kasat Intel Polres Metro Jakarta Utara), psikolog Noridha Weningsari, S.Psi., M.Psi., dan Drs. Tumpal Datner, MM. Mereka menyampaikan pesan-pesan pencegahan tawuran dari berbagai perspektif, mulai dari hukum, psikologi, hingga sosial masyarakat.
Dengan antusiasnya 100 pelajar yang terlibat, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan tekad bersama untuk menciptakan Jakarta Utara yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua warga. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain adalah AKBP Timur Prasetyo (Kasat Intel Polres Metro Jakarta Utara), psikolog Noridha Weningsari, S.Psi., M.Psi., dan Drs. Tumpal Datner, MM.(Leni)